Kamis, 21 Januari 2016

MANADO

Kota Manado adalah ibu kota dari provinsi Sulawesi Utara. Kota Manado seringkali disebut sebagai Menado. Motto Sulawesi Utara adalah Si Tou Timou Tumou Tou, sebuah filsafat hidup masyarakat Minahasa yang dipopulerkan oleh Sam Ratulangi, yang berarti: "Manusia hidup untuk memanusiakan orang lain" atau "Orang hidup untuk menghidupkan orang lain". Dalam ungkapan Bahasa Manado, sering kali dikatakan: "Baku beking pande" yang secara harafiah berarti "Saling menambah pintar dengan orang lain".
Kota Manado berada di tepi pantai Laut Sulawesi persisnya di Teluk ManadoTaman Nasional Bunaken terletak tidak jauh dari pantai Kota Manado.


SEJARAH
Asal mula Kota Manado menurut legenda dulu berasal dari “Wanua Wenang” sebutan penduduk asli Minahasa . Wanua Wenang telah ada sekitar abad XIII dan didirikan oleh Ruru Ares yang bergelar Dotulolong Lasut yang saat itu menjabat sebagai Kepala Walak Ares,dikenal sebagai Tokoh pendiri Wanua Wenang yang menetap bersama keturunannya.
Versi lain mengatakan bahwa Kota Manado merupakan pengembangan dari sebuah negeri yang bernama Pogidon. Kota Manado diperkirakan telah dikenal sejak abad ke-16. Menurut sejarah, pada abad itu jugalah Kota Manado telah didatangi oleh orang-orang dari luar negeri. Nama "Manado" daratan mulai digunakan pada tahun 1623 menggantikan nama "Pogidon" atau "Wenang". Kata Manado sendiri merupakan nama pulau disebelah pulau Bunaken, kata ini berasal dari bahasa daerah Minahasayaitu Mana rou atau Mana dou yang dalam bahasa Indonesia berarti "di jauh". Pada tahun itu juga, tanah Minahasa-Manado mulai dikenal dan populer di antara orang-orang Eropa dengan hasil buminya. Hal tersebut tercatat dalam dokumen-dokumen sejarah.






Benteng Nieuw Amsterdam di Manado pada tahun 1920-an


Pemandangan jalan di Manado pada tahun 1910-an
Keberadaan kota Manado dimulai dari adanya besluit Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 1 Juli 1919Gemeente Manado menjadi Daerah Bagian Kota Manado dari Minahasa sesuai Surat Keputusan Gubernur Sulawesi tanggal 3 Mei 1951 Nomor 223. Tanggal 17 April 1951, terbentuklah Dewan Perwakilan Periode 1951-1953 berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Nomor 14. Pada 1953 Daerah Bagian Kota Manado berubah statusnya menjadi Daerah Kota Manado sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 42/1953 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 15/1954. Tahun 1957, Manado menjadi Kotapraja sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957. Tahun 1959, Kotapraja Manado ditetapkan sebagai Daerah Tingkat II sesuai Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959. Tahun 1965, Kotapraja Manado berubah status menjadi Kotamadya Manado yang dipimpin oleh Walikotamadya Manado KDH Tingkat II Manado sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 yang disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.
Hari jadi Kota Manado yang ditetapkan pada tanggal 14 Juli 1623, merupakan momentum yang mengemas tiga peristiwa bersejarah sekaligus yaitu tanggal 14 yang diambil dari peristiwa heroik yaitu peristiwa Merah Putih 14 Februari 1946, dimana putra daerah ini bangkit dan menentang penjajahan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, kemudian bulan Juli yang diambil dari unsur yuridis yaitu bulan Juli 1919, yaitu munculnya Besluit Gubernur Jenderal tentang penetapan Gewest Manado sebagai Staatgemeente dikeluarkan dan tahun 1623 yang diambil dari unsur historis yaitu tahun dimana Kota Manado dikenal dan digunakan dalam surat-surat resmi. Berdasarkan ketiga peristiwa penting tersebut, maka tanggal 14 Juli 1989, Kota Manado merayakan HUT-nya yang ke-367. Sejak saat itu hingga sekarang tanggal tersebut terus dirayakan oleh masyarakat dan pemerintah Kota Manado sebagai hari jadi Kota Manado.


GEOGRAFI

Foto Manado dari udara
Kota Manado terletak di ujung jazirah utara pulau Sulawesi, pada posisi geografis 124°40' - 124°50' BT dan 1°30' - 1°40' LU. Iklim di kota ini adalah iklim tropis dengan suhu rata-rata 24° - 27° C. Curah hujan rata-rata 3.187 mm/tahun dengan iklim terkering di sekitar bulan Agustus dan terbasah pada bulan Januari. Intensitas penyinaran matahari rata-rata 53% dan kelembaban nisbi ±84 %.
Luas wilayah daratan adalah 15.726 hektare. Manado juga merupakan kota pantai yang memiliki garis pantai sepanjang 18,7 kilometer. Kota ini juga dikelilingi oleh perbukitan dan barisan pegunungan. Wilayah daratannya didominasi oleh kawasan berbukit dengan sebagian dataran rendah di daerah pantai. Interval ketinggian dataran antara 0-40% dengan puncak tertinggi di gunung Tumpa.
Wilayah perairan Kota Manado meliputi pulau Bunaken, pulau Siladen dan pulau Manado Tua. Pulau Bunaken dan Siladen memiliki topografi yang bergelombang dengan puncak setinggi 200 meter. Sedangkan pulau Manado Tua adalah pulau gunung dengan ketinggian ± 750 meter.
Sementara itu perairan teluk Manado memiliki kedalaman 2-5 meter di pesisir pantai sampai 2.000 meter pada garis batas pertemuan pesisir dasar lereng benua. Kedalaman ini menjadi semacam penghalang sehingga sampai saat ini intensitas kerusakan Taman Nasional Bunaken relatif rendah.
Jarak dari Manado ke Tondano adalah 28 km, ke Bitung 45 km dan ke Amurang 58 km.


BATAS WILAYAH
Batas wilayah Kota Manado adalah sebagai berikut:


PEMERINTAHAN
Berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) nomor 4 tanggal 27 September 2000 tentang perubahan status desa menjadi kelurahan di kota Manado dan PERDA nomor 5 tanggal 27 September 2000 tentang pemekaran kecamatan dan kelurahan, wilayah kota Manado yang semula terdiri atas 5 kecamatan dengan 68 kelurahan/desa dimekarkan menjadi 9 kecamatan dengan 87 kelurahan.





Tabel di bawah ini adalah daftar kecamatan beserta luas dan jumlah kelurahannya, yaitu:
No.
Kecamatan
Luas wilayah (hektar)
Jumlah kelurahan
1.
5.212,5
8
2.
1.640
9
3.
4.913,55
11
4.
144,8
7
5.
587,13
9
6.
1.588,4
12
7.
700,17
10
8.
659,95
9
9.
279,5
12
Daftar pemimpin Kota Manado yang pernah menjabat sebagai Walikota


SUKU BANGSA
Saat ini mayoritas penduduk kota Manado berasal dari suku Minahasa, karena wilayah Manado merupakan berada di tanah/daerah Minahasa. Penduduk asli Manado adalah sub suku Tombulu dilihat dari beberapa nama kelurahan di Manado yang berasal dari bahasa Tombulu, misalnya: Wenang (Pohon Wenang/Mahawenang - bahan pembuat kolintang), Tumumpa (turun), Mahakeret (Berteriak), Tikala Ares (Walak Ares Tombulu, dimana kata 'ares' berarti dihukum), Ranotana (Air Tanah), Winangun (Dibangun), Wawonasa (wawoinasa - di atas yang diasah), Pinaesaan (tempat persatuan), Pakowa (Pohon Pakewa), Teling (Bulu/bambu untuk dibuat peralatan), Titiwungen (yang digali), Tuminting (dari kata Ting-Ting: Lonceng, kata sisipan -um- berarti menunjukkan kata kerja, jadi Tuminting: Membunyikan Lonceng), Pondol (Ujung), Wanea (dari kata Wanua: artinya negeri), dll.; sedangkan daerah Malalayang adalah suku Bantik, suku bangsa lainnya yang ada di Manado saat ini yaitu suku Sangirsuku Gorontalosuku Mongondow,suku Arabsuku Babontehusuku Talaudsuku Tionghoasuku Siau dan kaum Borgo. Karena banyaknya komunitas peranakan arab, maka keberadaan Kampung Arab yang berada dalam radius dekat Pasar '45 masih bertahan sampai sekarang dan menjadi salah satu tujuan wisata agama. Selain itu terdapat pula penduduk suku Jawasuku Batak,suku Makassar dan suku Minangkabau Suku Aceh

AGAMA
Agama yang dinut adalah Protestan, Islam, Katolik, Hindu, Buddha dan agama Konghucu Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010[2], jumlah penduduk yang beragama Kristen 62,10 persen, Katolik 5,02 persen, sedangkan Muslim 31,30 persen dan sisanya beragama lain. Meski begitu heterogennya, namun masyarakat Manado sangat menghargai sikap hidup toleran, rukun, terbuka dan dinamis. Karenanya kota Manado memiliki lingkungan sosial yang relatif kondusif dan dikenal sebagai salah satu kota yang relatif aman di Indonesia. Sewaktu Indonesia sedang rawan-rawannya disebabkan goncangan politik sekitar tahun 1999 dan berbagai kerusuhan melanda kota-kota di Indonesia. Kota Manado dapat dikatakan relatif aman. Hal itu tercermin dari semboyan masyarakat Manado yaitu Torang samua basudara yang artinya "Kita semua bersaudara".

BAHASA
Bahasa digunakan sebagai bahasa sehari-hari di Manado dan wilayah sekitarnya disebut bahasa Melayu Manado (Bahasa Manado). Bahasa Manado menyerupai bahasa Indonesia tetapi dengan logat yang khas. Beberapa kata dalam dialek Manado berasal dari bahasa Belandabahasa Portugis dan bahasa asing lainnya.



BUDAYA DAN GAYA HIDUP
Musik tradisional dari Kota Manado dan sekitarnya dikenal dengan nama musik Kolintang. Alat musik Kolintang dibuat dari sejumlah kayu yang berbeda-beda panjangnya sehingga menghasilkan nada-nada yang berbeda. Biasanya untuk memainkan sebuah lagu dibutuhkan sejumlah alat musik kolintang untuk menghasilkan kombinasi suara yang bagus.
Secara umum kehidupan di Kota Manado sama dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Pusat kota terdapat di Jalan Sam Ratulangi yang banyak dibangun pusat-pusat pembelanjaan yang terletak di sepanjang jalur utara-selatan yang juga dikenal dengan tempat yang memiliki restoran-restoran terkenal di Manado. Akhir-akhir ini Manado terkenal dengan makin menjamurnya mal-mal dan restoran-restoran yang dibangun di sepanjang pantai yang memanfaatkan pemandangannya yang indah di saat menjelangnya matahari terbenam.


KEWANUA
Masyarakat Manado juga disebut dengan istilah "warga Kawanua". Walaupun secara khusus Kawanua diartikan kepada suku Minahasa, tetapi secara umum penduduk Manadodapat disebut juga sebagai warga Kawanua. Dalam bahasa daerah Minahasa, "Kawanua" sering diartikan sebagai penduduk negeri atau "wanua-wanua" yang bersatu atau "Mina-Esa" (Orang Minahasa). Kata "Kawanua" diyakini berasal dari kata "Wanua". Kata "Wanua" dalam bahasa Melayu Tua (Proto Melayu), diartikan sebagai wilayah pemukiman. Sementara dalam bahasa Minahasa, kata "Wanua" diartikan sebagai negeri atau desa. Seiring perkembangan jaman kata "Kawanua" sendiri sering digunakan bagi para masyarakat Manado yang tinggal diluar Kota Manado atau tinggal jauh dari Kota Manado.


PUSAT PERBELANJAAN DAN HIBURAN
Pusat perbelanjaan di Kota Manado mulanya terkonsentrasi di seputar Taman Kesatuan Bangsa (TKB) atau Pasar‘45. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi kota Manado, dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini, industri properti dan retail di Manado berkembang cukup pesat. Bermula dari proyek reklamasi pantai yang dilakukan selama 10 tahun lebih, dibangun setelah jalan tepi pantai atau boulevard diresmikan tahun 1993 dan dinamai Jalan Piere Tendean atau yang lebih dikenal dengan Manado Boulevard.
Setelah reklamasi pantai selesai dibangulah proyek raksasa dengan dibukanya pusat-pusat perbelanjaan modern baru yaitu Mega Mall ManadoManado Town SquareBlue Banter City WalkIT Center ManadoBahu MallLion PlazaKawanua City WalkStar Square Manado dan Mega Trade Center. Di sepanjang jalan ini pun terdapat beberapa hotel berbintang, restoran dan cafe yang menjajakan beraneka ragam makanan dan buka hingga larut malam. Pusat cinderamata khas manado dapat ditemukan di Jalan B.W. Lapian. Terdapat beberapa toko suvenir yang menjual makanan, busana, kerajinan tangan khas Manado/Sulawesi Utara.

TRANSPORTASI
Udara

Bandar Udara Sam Ratulangi
Kota Manado melalui Bandar udaramya, Sam Ratulangi terhubung dengan beberapa kota besar lain di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Makassar dan Balikpapan. Selain itu bandara ini juga mempunyai penerbangan langsung dari dan ke luar negeri yaituSingapuraManilaKuala Lumpur (mulai 12 September 2008) dan DavaoFilipina. Bandara yang mengalami renovasi pada tahun 2001 ini merupakan salah satu dari 11 pintu gerbang utama pariwisata di Indonesia. Dengan panjang landas pacu sepanjang 2650 m dan lebar 45 m, bandara ini sanggup untuk didarati pesawat berbadan lebar sejenis Boeing 777-200 dan Airbus A330. Terminal penumpangnya memiliki fasilitas penunjang berstandar internasional dan dilengkapi dengan empat buah garbarata.

Laut
Dermaga di Manado umumnya dilayani oleh kapal-kapal berukuran kecil. Hal ini dikarenakan lokasi perairan Manado yang berdekatan dengan lokasi Taman Laut Bunaken yang dilindungi dan juga perairan yang cukup dangkal. Pada umumnya, kapal-kapal yang bersandar di pelabuhan Manado adalah kapal dengan tujuan Kepulauan Sangir dan Kepulauan Talaud. Speed boat dari dan menuju Bunaken umumnya berlabuh di dermaga ini. Kapal-kapal berukuran besar milik PT. Pelni berlabuh di kota Bitung, berjarak kurang lebih 40 km sebelah timur Manado.

Darat
Sistem transportasi darat Kota Manado dilayani oleh minibus angkutan kota yang biasa disebut mikrolet, taksi argo dan Bus DAMRI, tapi bus yang beroprasi di dalam kota sudah tidak ada. Sebagian besar rute dalam kota dilayani oleh mikrolet yang menghubungkan beberapa terminal bus dalam maupun luar kota dengan pusat kota Manado. Mikrolet umumnya beroperasi hingga pukul 22.00 wita (hari kerja) atau pukul 00.00 wita (akhir pekan). menaiki transportasi umumnya mikrolet di manado ada yang unik, umumnya Mikrolet di manado sudah di modifikasi dan dilengkapi dengan sound system, ada juga yang menaruh layar LCD bahkan ada juga yang memodifikasi bagian interior mobil, ini untuk memenuhi tingkat kenyamanan penumpang dan taksi umumnya melayani rute-rute ke luar kota sedangkan Bus DAMRI melayani rute Bandara - Terminal Bus luar kota di Malalayang.

TEMPAT WISATA MENARIK DI MANADO
1.      Taman Laut Bunaken

Taman Laut Bunaken
Ini dia tempat wisata di Manado yang membuat kota ini dikenal dunia. Pada tahun 2005, UNESCO menetapkan taman laut ini sebagai salah satu situs warisan dunia. Hal ini tak mengherankan karena biota laut yang ada di sini luar biasa kaya. Anda bisa menemukan beragam bentuk terumbu karang dan ikan dengan warna-warni cantik.
Alam bawah laut di sini menjadi surga tersendiri bagi penggemar kegiatan menyelam, snorkeling dan fotografi air. Dengan 39 titik selam yang ada, tentu Anda akan betah berlama-lama menyelam di sini. Jika tak bisa berenang, Anda tetap bisa menikmati keindahan tempat wisata bawah air ini dengan menggunakan kapal selam yang telah didesain secara khusus. Dinding kapal berupa kaca transparan sehingga Anda bisa melihat pemandangan bawah laut yang luar biasa dengan jelas.
Anda bisa datang untuk menyelam kapan pun di sini, tapi waktu terbaiknya adalah antara bulan Mei – Agustus. Pada rentang waktu ini, airnya lebih jernih sehingga jarak pandang bisa lebih baik. Selain itu, suhu udara juga ideal untuk menyelam.
Tempat wisata ini dapat ditempuh dalam waktu 35 menit dengan menggunakan speed boat dari Pelabuhan Manado.





2. Pantai Malalayang

Pantai Malalayang
Pantai ini hanya berjarak 4 km dari pusat kota Manado. Tempat wisata ini juga memiliki keindahan alam bawah laut yang tak kalah menarik. Tak perlu khawatir jika lupa membawa alat menyelam Anda, di sini ada tempat penyewaan alat selam.
Ombak di pantai ini relatif tenang sehingga Anda bisa bermain air di atas pasirnya yang hitam. Selain menyelam dan bermain air, kegiatan menarik lainnya adalah menikmati kuliner khas Pantai Malalayang yaitu pisang goreng dengan sambal dabu-dabu. Tempat wisata di Manado ini dikenal memiliki pemandangan matahari terbenam yang indah. Tak ada salahnya menikmati pamandangan cantik ini dengan sepiring pisang goreng ditambah sambal khas Manado.

3. Arung Jeram Sawangan

Arung Jeram Sawangan
Menyelam kurang menantang bagi Anda? Sebaiknya Anda mencoba arung jeram Sawangan. Sungai ini memiliki arus yang cukup deras sehingga bagi pemula, peran pemandu akan sangat dibutuhkan.
Anda akan diajak menaklukan arus dan bebatuan yang ada selama kurang lebih dua jam. Panjang lintasan sungai yang ditempuh adalah 9 km. Perjalanan akan dimulai di Resort River Park, Desa Sawangan. Selama di atas perahu, Anda bisa menikmati pemandangan rimbunnya pepohonan di tepi sungai. Jika beruntung, Anda juga bisa melihat monyet-monyet bergelantungan di atas pohon.
Untuk bisa menikmati olahraga ekstrim ini, Anda perlu mengeluarkan uang 180.000 Rupiah.

4. Air Terjun Kima Atas

Air Terjun Kima Atas
Masih berhubungan dengan air, kali ini tempat wisata di Manado lainnya yang layak dikunjungi adalah Air Terjun Kima Atas. Sesuai namanya, air terjun ini berada di Kelurahan Kima Atas, atau sekitar 15 km dari pusat kota Manado.
Ada banyak pepohonan di sekitar air terjun yang membuat udara di tempat wisata ini sejuk. Air terjun ini terdiri dari tiga tingkatan dengan aliran yang tidak terlalu deras sehingga aman untuk berenang di kolam penampungan airnya.
Jika tidak ingin bermain air, Anda bisa menggelar tikar dan duduk bersantai sambil menikmati kuliner yang dijajakan di lokasi. Masih di tempat wisata ini, Anda bisa menemukan mesin ATM sehingga tak perlu khawatir jika kehabisan uang tunai.

5. Danau Tondano

Danau Tondano
Danau Tondano merupakan danau vulkanik yang dihasilkan dari letusan gunung purba. Seperti Danau Toba di Sumatera Utara, tempat wisata ini juga memiliki pulau di tengahnya dan berada di dataran tinggi yaitu 600 meter di atas permukaan laut. Danau yang memiliki luas 4.000 hektar ini diapit oleh Gunung Tampusu, Gunung Kaweng, dan Gunung Masarang.
Di sini, Anda bisa melihat aktifitas nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan keramba. Jika ingin melihatnya lebih dekat, silakan naik perahu motor yang bisa menampung 10 orang untuk berkeliling danau. Naik perahu motor ini, Anda dikenakan biaya 50.000 Rupiah dan harus menunggunya sampai penuh terisi 10 orang penumpang.
Puas berkeliling, Anda bisa menikmati kuliner di sekitar danau. Jangan lupa mencicipi olahan ikan betutu yang merupakan ikan khas di danau ini. Berbagai olahan ikan air tawar bisa Anda nikmati di deretan warung yang ada di sekitar tempat wisata ini.

6. Taman Wisata Tandurusa

Taman Wisata Tandurusa
Taman wisata Tandurusa berada di Kecamatan Aertembaga atau sekitar dua jam perjalanan dari pusat kota Manado. Di tempat wisata ini, Anda bisa menemukan banyak binatang khas Sulawesi mulai dari babirusa, monyet hitam, tarsius dan berbagai jenis burung.
Yang paling menarik tentu saja tarsius yang sudah menjadi ikon Sulawesi Utara. Tarsius ini bentuknya menyerupai monyet tapi tubuhnya tak lebih dari 15 cm. Tangan dan kakinya berukuran lebih panjang dari tubuhnya. Satu cirinya yang paling mencolok adalah matanya yang bulat besar dan berukuran hampir setengah dari wajahnya.



7. Bukit Kasih

Bukit Kasih
Tampaknya, semboyan masyarakat yang mengatakan bahwa semua bersaudara bukanlah ucapan belaka. Hal ini dibuktikan dengan adanya Bukit Kasih yang merupakan simbol kerukunan beragama di Manado. Di sini, Anda bisa menemukan rumah ibadah dari lima agama resmi diIndonesia dalam satu tempat.
Bukit Kasih berada di Desa Kanonang atau sekitar 55 km dari pusat kota Manado. Tak jauh dari pintu masuk, Anda akan disambut dengan sebuah monumen setinggi 22 meter yang disebut dengan Tugu Toleransi. Monumen ini berbentuk segi lima yang di setiap sisinya terdapat simbol masing-masing agama dengan kutipan ayat dari kitab sucinya.
Naik ke atas, ada lima rumah ibadah yang masing-masing dihubungkan dengan anak tangga berliku. Untuk dapat berkeliling tempat wisata ini, Anda harus naik-turun ratusan anak tangga, maka sebaiknya Anda memakai alas kaki yang nyaman.
Selain Tugu Toleransi, ada sebuah menara salib berwarna putih dengan tinggi mencapai 53 meter. Menara ini bahkan bisa dilihat dari kawasan boulevard yang ada di pusat kota Manado.



8. Museum Negeri Sulawesi Utara

Museum Negeri Sulawesi Utara
Cara paling praktis untuk mengenal budaya dari setiap daerah adalah dengan mengunjungi museumnya. Di Museum Negeri Sulawesi Utara, Anda bisa melihat budaya suku Minahasa yang merupakan suku asli provinsi ini.
Tempat wisata yang berada di Jalan WR. Supratman ini memiliki beragam koleksi yang menggambarkan budaya masyarakat setempat. Anda bisa menemukan miniatur rumah adat, pakaian adat, alat menangkap ikan, peralatan rumah tangga, sampai benda peninggalan pahlawan daerah. Total ada sekitar 2.810 buah koleksi yang ada di museum ini.
Untuk bisa masuk ke tempat wisata di Manado ini, Anda hanya dikenakan biaya sebesar 1.000 Rupiah untuk dewasa dan 250 Rupiah untuk anak-anak. Museum buka setiap hari kecuali hari Minggu dan hari libur nasional.

9. Kawasan Boulevard

Kawasan Boulevard
Kawasan boulevard ini berada di sepanjang Jalan Pierre Tendean. Pada awalnya, kawasan ini hanya menjadi lokasi berjualan para pedagang kaki lima, sampai kemudian pemerintah kota menjadikannya sebagai landmark kota Manado.
Pada sore hari, tempat wisata ini ramai dikunjungi warga untuk menikmati pemandangan matahari terbenam. Jika Anda ingin membuktikan keindahan matahari terbenam di sini, sebaiknya datang sebelum jam 5 sore agar mendapat bangku untuk duduk.
Malam harinya, kawasan ini menjadi pusat kuliner di Manado. Tak hanya makanan khas Manado yang disajikan di sini, namun juga ada banyak kuliner dari daerah lain di nusantara. Sambil menikmati makanan, Anda bisa melihat keindahan Pulau Manado Tua di seberang laut.

10. Kota Bunga Tomohon

Kota Bunga Tomohon
Bergeser sedikit dari Manado, sekitar 22 km ada kota Tomohon yang disebut sebagai Kota Bunga. Berada di kaki Gunung Lokon, tanah di Tomohon menjadi sangat subur dan ideal untuk budidaya beragam jenis bunga. Di sini, setiap rumah memiliki kebun pribadi dipenuhi bunga warna-warni yang cantik.
Antara bulan Juni – Agustus, biasanya diadakan festival bunga hias. Anda bisa melihat parade bunga dan berbagai pertunjukan seni di sepanjang jalanan kota. Jika belum puas menikmati kota ini dalam satu hari, Anda tak perlu khawatir karena ada banyak penginapan di Tomohon.



WISATA KULINER DI MANADO
berwisata ke Sulawesi Utara, tentu anda tidak puas hanya dengan melihat pemandangan saja melainkan juga untuk mencicipi kuliner khas daerah tersebut. Manado memiliki kuliner khas yang juga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Rasa kuliner di kota ini dibilang lengkap karena ada rasa pedas, asam, asin, manis dan lain-lain.


1. Tinutuan

Makanan khas Manado yang paling banyak diminati adalah tinutuan. Tinutuan adalah bubur beras yang dicampur sayuran. Warna tinutuan ini bermacam-macam karena merupakan campuran dari berbagai bahan Makanan yaitu tepung beras, kangkung, daun bayam, labu kuning, jagung muda, ubi, gedi, ikan rowa, dan sambal. Semua dimasak dalam satu menu masakan seperti bubur sehingga terlihat lembek cair. Bagi anda yang belum terbiasa memang kurang berhasrat, tapi setelah mencoba dijamin ketagihan karena rasanya sangat enak. Untuk dapat menikmati satu porsi tinutuan tidak perlu mengeluarkan banyak uang karena di rumah makan standar makananini dipatok harga sekitar 10 ribu rupiah.
2. Nasi Kuning Saroja

Makanan ini juga menjadi kuliner khas yang dirindukan. Sesuai dengan namanya, warna nasi memang kuning dan rasanya gurih. Di atas nasi terdapat aneka lauk seperti abon ikan cakalang, keripik ubi yang dibuat mirip kentang, semur daging, dan sambal goreng. Harga makanan ini pun cukup bersahabat sekitar 10 ribu rupiah dan tambahan 5 ribu untuk tiap lauknya.
3. Pangi dan Saut

Pangi, bentuk makanannya mirip bothok bagi orang Jawa. Terbuat dari daun tanaman kluwak atau biasa disebut daun pangi yang kemudian dicampur dengan bumbu penyedap alami seperti jahe, kemangi, biji pala, daun bawang, dan cabai. Semua bumbu diulek lembut kemudian dicampur dengan daun tersebut yang sebelumnya diiris tipis. Setelah adonan tercampur kemudian dimasukkan ke dalam buluh bambu. Cara memasaknya adalah buluh didekatkan saja dengan bara api tanpa menyentuhnya agar tidak pecah. Pangi berbeda dengan saut. Saut terbuat dari pelepah pisang muda yang diiris tipis dan dicampur dengan bumbu yang terdiri dari jahe, cabai, kemangi, biji pala, dan daun bawang. Beberapa orang mencampurnya dengan daging ayam atau daging babi. Sepintas memang sederhana, namun rasanya mantap dan biasa disajikan saat pesta. Persamaan kedua kuliner khas ini adalah sama-sama dimasak dalam buluh bambu dan tentunya sama-sama dijadikan sebagai menu sayuran yang lezat. Untuk daun pangi, kita bisa mendapatkannya dengan murah di pasar tradisional dengan harga 30 ribu rupiah per kilo gram.
4. Tinoransak

Tinoransak merupakan kuliner lain dari Manado. Bahan dasarnya adalah daging babi yang diberi bumbu dan dimasukkan ke dalam buluh. Agar warnanya tidak rusak, orang Manado memasukkan sedikit darah sebelum dipanaskan dekat bara api. Sekarang, tinoransak dapat dinikmati umat islam karena tidak hanya terbuat dari daging babi tetapi bisa diganti dengan daging sapi, kambing, atau ayam. Untuk harga jangan khawatir, seporsi makanan lezat ini biasanya diharga 25 ribu rupiah saja di Resto Manado.
5. Kawok

Siapa yang jijik melihat tikus? Ternyata di Manado tikus yang dianggap hama itu diolah menjadi kuliner khas. Tentu bukan tikus got yang besar hitam, melainkan tikus hutan berekor putih yang biasanya tinggal di pohon saguer. Daging tikus diambil dan dibumbui dengan sere, lemon, cabai, bawang, kemangi, kunyit, dan garoka, kemudian ditambah santan kental. Rasanya sedap gurih dan membuat ketagihan. Kawok termasuk kuliner terekstrem khas Manado dan biasanya menjadi incaran wisatawan asing atau manca negara yang berkunjung ke kota tersebut. Mirip daging ayam bukan ? Untuk sepotong kawok ini dihargai cukup mahal, bahkan bisa lebih dari 10 ribu rupiah. Makanan ini mahal karena sulitnya mencari bahan baku karena tikus olahan bukanlah tikus sembarang.
6. Ikan Woku Belanga

Bukan Manado namanya jika tidak menyuguhkan menu andalan seafood. Menu seafood favorit di kota ini salah satunya adalah ikan woku belanga. Woku belanga adalah ikan yang dimasak dalam wadah tanah liat. Untuk kuahnya, daun bawang, daun jeruk, daun kemangi, sereh, cabai rawit dan bumbu dapur khas dicampur menjadi satu. Kalau soal rasa, menu kuliner ini terkenal gurih, asam dan pedas. Kuahnya tak kalah mantap. Anda mau coba ? Satu porsi lauk ikan woku belangan lengkap dengan nasi biasanya diharga 25 ribu rupiah. Murah bukan ?
7. Tuturuga

Kalau ditanya apa makanan paling langka di Manado, maka tuturuga jawabannya. Adapun jika masih dijual, bahan dasarnya tidak sama dengan bahan aslinya. Tuturuga atau bisa disebut labi-labi atau kura-kura, tentu saja makanan ini berbahan dasar daging  hewan diatas. Dahulunya, sangat mudah mendapatkan kuliner khas Manado ini di sepanjang jalan didekat pantai. Tuturuga menjadi langka semenjak pemerintah Indonesia melarang penangkapan kura-kura secara ilegal untuk melindungi kelestarian habitat hewan tersebut. Saat ini, tuturuga disajikan dengan bahan daging sapi, ayam atau kambing. Soal harga, biasanya tuturuga dijual dengan kisaran 25 ribu sampai 60 ribu rupiah tergantung bahan yang digunakan.
8. Sambal Dabu-dabu

Berkunjung ke Manado tidaklah afdol rasanya jika belum mencicipi sambal khas daerah ini. Sambal dabu-dabu ini asli dari Manado. Bahan baku pembuatan sambal ini antara lain cabai merah, cabai hijau, bawang merah, kemangi, tomat, garam serta perasan jeruk nipis. Semua bumbu diiris tipis lalu disiram dengan air jeruk nipis dan sedikit minyak goreng. Sambal ini hampir selalu ada disetiap  rumah makan. Rasanya sungguh nikmat dan cocok untuk pelengkap nasi dan lauk anda.
9. Paniki

Ini dia kuliner ekstrem lainnya di Manado. Paniki kerap kali diburu wisatawan mancanegara karena makanan ini bagi mereka tergolong unik. Anda tau Paniki ? Kalau tidak tahu, paniki adalah kelelawar besar yang banyak dijumpai di Manado. Untuk kuah dari masakan ini terbuat dari santan kental yang diberi aneka rempah termasuk jahe khas Manado. Memasak paniki cukup lama, bisa sampai setengah hari agar rasanya mantap. Satu porsi paniki bisa mencapai 25 ribu rupiah.
10. Ikan Tude dan Sambal Roa

Kuliner favorit lainnya di Manado yakni ikan tude segar yang dipadukan dengan sambal roa yang pedasnya mengigit. Ikan tude dengan ukuran sedang yang dibakar dengan bumbu rempah membuat rasanya istimewa. Dipadukan dengan sambal roa, sambal asli Manado yang bahan utamanya adalah ikan asap roa, pasti membuat anda tidak akan lupa betapa sedapnya kombinasi kedua makanan ini. Mau tau harganya ? Seporsi untuk ikan tude sambal roa ini biasanya dijual di rumah makan dengan harga 20 ribu rupiah. Anda harus coba ikan khas ini jika berkunjung ke Manado.

MINUMAN KHAS MANADO 
Kalau ada makanan khas, pasti ada minumannya juga. Di Manado terdapat beberapa minuman unik dan tentunya tidak terdapat di daerah-daerah lain. Salah satu diantaranya ada yang tidak baik untuk dikonsumsi karena bersifat halusinogen. Mau tahu apa saja minuman khas Manado?
1. Saguer dan Cap Tikus

Saguer adalah minuman khas Manado yang diambil dari pohon saguer yang banyak ditanam di hutan-hutan Manado. Rasa minuman ini keasaman berwarna putih susu sedikit kekuningan. Saguer mengandung alkohol dan banyak disuguhkan pada acara adat atau dijual di warung-warung dengan harga perliter hanya 30 ribu rupiah. Bila masih bersisa, biasanya masyarakat sekitar menyuling saguer secara tradisional. Hasil sulingan saguer menciptakan produk beralkohol tinggi dan inilah yang dikenal dengan cap tikus. Cap tikus sangat terkenal bahkan sampai ke luar negeri.
2. Es Tji Mei

Es tji mei  atau es kacang merah yang sangat lezat merupakan salah satu minuman khas Manado. Terbuat dari kacang merah yang dicampur dengan gula dan susu membuat minuman ini bergizi tinggi. Untuk menambah cita rasa biasanya ditambahkan kayu manis saat memasaknya. Terakhir tambahkan es serut agar terasa lebih segar. Harga segelas es ini juga tergolong murah. Anda dapat menikmati minuman sehat ini seharga 8 ribu rupiah saja.
3. Es Manado

Minuman lezat dari Manado yang lainnya adalah es Manado. Terbuat dari buah sirsak yang dicampur dengan buah alpukat, mutiara, jelly, dan sari kelapa menjadikan minuman ini terasa segar dengan paduan asam, manis, dan dingin. Tambahan susu kental manis dan gula serta es serut membuat minuman ini semakin nikmat. Untuk harga bervariasi tergantung bahan-bahan yang .dicampurkan. Versi murahnya bisa dihargai 5 ribu rupiah.


OLEH-OLEH KHAS MANADO 
Setelah berkeliling Manado pasti ingin membawa oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman di rumah, bukan? Manado memiliki beragam oleh-oleh yang merupakan makanan ringan khas daerah seperti halua kenari, kacang goyang, kue apang, dodol manado dan masih banyak lainnya. Ingin tahu lebih lanjut tentang oleh-oleh Manado?
1. Halua Kenari

 Makanan khas pertama yang banyak diburu wisatawan adalah halua kenari yang terbuat dari gula merah dan kenari. Rasanya manis dan dijual dengan harga 10 ribu rupiah perbungkus dengan berat 200 gram.
2. Kacang Goyang

Kacang goyang berwarna-warni ini disajikan dengan ukuran kecil mirip coklat Arab. Disebut kayang goyang karena pembuatannya digoyang-goyang di atas api. Harga kacang goyang perbungkus sekitar 20 ribu rupiah.
3. Cakalang Fufu

Cakalang Fufu  terbuat dari ikan cakalang yang telah dibumbui dan diasap. Ikan ini diikat pada kayu dan dibentuk bulat. Makanan khas Manado ini dipatok harga hingga 100 ribu rupiah dan bisa diawetkan hingga satu minggu. Mahal tetapi sesuai dengan rasanya yang nikmat.
4. Klapertaart

Klapertaart adalah salah satu kue enak dari Manado yang terbuat dari kelapa, tepung terigu, susu, mentega, dan telur. Dari bahan bakunya saja sudah bisa dibayangkan betapa lezat rasanya. Cara memasaknya dipanggang atau dikukus. Harga per satuan beragam tergantung ukuran, berkisar antara 20 ribu hingga 200 ribu rupiah tergantung ukuran.
5. Kue Apang

 Bila berlibur ke Manado jangan lupa membeli kue apang yang berbahan dasar tepung beras dan tepung terigu. Rasanya gurih manis karena dicampur dengan gula merah santan, dan ditaburi kenari. Kue ini dijual dengan harga 3 ribu rupiah satuannya.
6. Kue lampu-lampu

Kue lampu-lampu khas Manado berwarna hijau dan dibungkus dengan daun pisang. Terbuat dari tepung terigu, tepung beras, gula merah, santan, daun pandan, dan air daun suji. Cara memasaknya adalah dengan dikukus selama 80 menit. Makanan ringan ini biasanya dihargai 1500 rupiah saja per buahnya. Rasanya nikmat dengan tekstur yang lembut mirip agar-agar pasti membuat anda ketagihan.
7. Kue Pinende

Kue tradisional lain dari Manado adalah kue pinende. Bahan dasar untuk pembuatannya adalah tepung ketan, air panas, garam, dan parutan kelapa. Bagian atas kue diberi sirup gula merah. Cemilan manis untuk menemani secangkir teh anda di pagi hari tentunya. Cukup murah untuk tiap satu kue pinende ini hanya 1500 rupiah.
8. Kue Balapis Manado

Kue ini memiliki tekstur yang berlapis-lapis, dan ketika digigit begitu lembut dan enak. Sekilas tampak menarik, apalagi bila dimakan. Kue balapis ini hanya sekitar 2000 rupiah perpotongnya, yang terbuat dari tepung terigu, santan, gula pasir, pandan, dan coklat. Ada lapisan beraroma pandan, ada lapisan lain yang berasa coklat. Kue lapis ini disukai banyak orang dan sekarang mudah ditemukan di daerah luar Manado.
9. Lalampa

Lalampa merupakan makanan khas Manado yang mirip dengan lemper di Jawa. Lalampa terbuat dari beras ketan yang diisi dengan ikan cakalang, kemudian dibungkus daun pisang dan dibakar. Lalampa cocok dimakan dengan teh atau kopi hangat. Biasanya pedagang menjualnya dengan seharga 3500 satunya.
10. Gohu

Gohu, orang biasa menyebutnya asinan Manado. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat asinan ini cukup mudah disiapkan dan cara membuatnya pun tak terbilang sulit. Anda hanya perlu menyiapkan buah papaya yang diris tipis, cabai merah, jahe, gula, garam, cuka, dan gula merah. Jika anda suka, penambahan terasi Manado membuat rasa dan arom gohu akan lebih tajam. Selain itu, warna dari kuah gohu akan menjadi sedikit merah keunguan. Gohu ini biasa ditemukan dengan harga 5000 rupiah/porsinya.
11. Panada

Ini nih kue khas Manado yang populer selain klapertaart. Sebenarnya kue ini juga bukan asli dari Manado karena Kue Panada sendiri sudah ada sejak zaman Belanda dan Portugis dahulu. Bentuknya mirip dengan kue pastel namun diisi dengan ikan laut cakalang yang dibumbu panpis. Bumbu panpis terbuat dari bawang merah, daun jeruk, kemangi, cabai merah, daun bawang. Panada ini dihargai dengan harga 3500 satuannya.
12. Dodol Manado

Dodol berwarna coklat yang sering disebut dodol amurang ini memiliki rasa yang enak. Cara membuatnya adalah dengan menghaluskan gula aren, beras ketan, diberikan sedikit minyak kelapa murni yang belum disaring, lalu dimasak diatas api. Anda bisa mendapatkannya dodol Manado dengan pada pusat-pusat jajanan di sudut kota Manado. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 500 per bungkus untuk ukuran kecil sekitar 100 gram atau hingga Rp 5.000 untuk ukuran besar.
Itulah aneka makanan, minuman, dan jajanan khas Manado yang harus anda coba ketika berkunjung ke kota tersebut. Jangan lupa bawakan oleh-oleh khas kota ini untuk keluarga tercinta di rumah. Harga kuliner di Manado boleh dikatakan cukup bersahabat sehingga anda tidak perlu pusing memikirkan pengeluaran untuk berwisata disana. Semoga tulisannya saya ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca. Terimakasih.

Biaya Objek Wisata
Taman laut Bunaken                          Rp. 750.000,-
Pantai Malalayang                             Rp .  10.000,-
Arum Jeram Sawangan                      Rp. 180.000.-
Air terjun Kima Atas                         Rp.   25.000.-
Danau Tondano                                 Rp.   25.000.-
Tandurusa                                          Rp.   45.000,-
Bukit Kasih                                        Rp.  15.000.-
Museum Negeri Sulawesi Utara        Rp.  30.000.-
Kawasan Boulevard                          Rp.   50.000.-
Kota Bunga Tomohon                      Rp.    45.000.-


Biaya Kuliner
Tinutuan                       Rp.25.000,-
Nasi Kunimg Soraja    Rp.   8.000,-
Pangi dan Saut             Rp.30.000,-
Tinoransak                   Rp.25.000,-
Kawok                         Rp.10.000,-
Ikan Woku Belanga     Rp.25.000,-
Tuturuga                      Rp.45.000,-
Paniki                          Rp.25.000,-
Ikan Tude                    Rp. 30.000,-
Lalampa                      Rp. 10.000,-
Gohu                           Rp.   5000,-
Cakalang Fufu            Rp. 80.000.-
Saguer Cap Tikus       Rp. 30.000.-
Es Manado                  Rp.  8000.-
Es Tji Mei                   Rp.  5000.-

Biaya Transportasi
Tiket Pesawat Lion Air PP              Rp.2.200.000,-
Hotel Best Westren 2 Malam          Rp.1.000.000,-
Sewa Mobil Avanza 2 Hari             Rp.   700.000,-
Bensin Mobil                                   Rp.   200.000,-
Tol                                                   Rp.   150.000,-
Parkir                                               Rp.   100.000,-